Radar Nusantara, sragen – Senin (26/05/2025) Serda Triyanto Babinsa Desa Gilirejo dan dua orang anggota Koramil 16/Miri Kodim 0725/Sragen berperan sebagai jembatan komunikasi antara petani dan pemerintah. Salah satu bentuk interaksi yang rutin dilakukan adalah berkomunikasi langsung dengan para petani, menanyakan perkembangan pertanian, termasuk harga jual padi.
Komunikasi langsung dengan petani memungkinkan Babinsa untuk menyerap aspirasi dan permasalahan yang dihadapi petani secara langsung. Mulai dari harga jual padi yang fluktuatif, hingga kendala dalam proses pertanian seperti hama penyakit, ketersediaan pupuk, dan akses pasar. Informasi ini sangat berharga bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran.
Dengan rutin menanyakan harga padi kepada petani, Babinsa dapat memantau perkembangan harga dan memastikan stabilitas pasar. Informasi ini penting untuk mengantisipasi potensi gejolak harga dan mencegah kerugian bagi petani. Data harga yang akurat dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pemerintah terkait harga pembelian pemerintah (HPP).
“ Interaksi langsung antara Babinsa dan petani memperkuat hubungan dan membangun rasa kepercayaan. Petani merasa diperhatikan dan diayomi oleh aparat keamanan, sehingga tercipta kemanunggalan TNI-Rakyat yang kuat “ Kata Triyanto.
Dengan memahami kondisi dan permasalahan petani, Babinsa dapat mencegah potensi konflik yang mungkin muncul akibat ketidakpuasan petani terhadap harga jual padi atau permasalahan pertanian lainnya. Komunikasi yang baik dapat mencegah eskalasi konflik dan menjaga kondusivitas wilayah.
“Kegiatan ini tidak hanya sekedar mengumpulkan data, tetapi juga memperkuat kemanunggalan TNI-Rakyat, menyerap aspirasi petani, dan menjaga stabilitas harga serta kondusivitas wilayah. Keberhasilan program pertanian dan kesejahteraan petani sangat bergantung pada komunikasi yang efektif dan berkelanjutan antara Babinsa dan petani “ Pungkas Triyanto.
(Agus rodo Kemplu)