Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (Ormas Pendiri Partai Golkar) dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan, derasnya gelombang PHK yang menyebabkan pengangguran, jika tidak disikapi dengan serius dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab untuk membuat situasi sosial di masyarakat menjadi panas.
“Peristiwa Mei 1998 mengajarkan kepada kita bahwa gonjang ganjing ekonomi bisa berdampak pada sosial, politik, dan berujung pada masalah disintegrasi bangsa,” jelas Bamsoet,” terang Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI/Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, Presiden RI Terpilih Prabowo Subianto sudah memiliki berbagai cara dalam menghadapi berbagai persoalan kebangsaan. Langkah tersebut patut didukung oleh berbagai kalangan. Langkah Prabowo tersebut setidaknya terbagi dalam lima langkah.
BACA JUGA : Hadiri Pelantikan Jampidum, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Optimalisasi Restorative Justice
Pertama, mengenai kualitas hidup masyarakat Indonesia, terutama generasi muda bangsa untuk mendapatkan makanan bergizi dan akses seluasnya terhadap pendidikan. Kedua, Ketahanan pangan sebagai pertahanan bangsa Indonesia melalui food safety nets, memastikan Indonesia kuat di bidang pangan. Ketiga, diversifikasi segala lini sumber sumber daya yang ada melalui pemanfaatan teknologi, termasuk teknologi informasi.
“Keeempat, Iklim usaha, pariwisata, dan optimalisasi resources; dan Kelima, Gagasan keseimbangan geopolitik antara China, Barat dan Amerika Serikat, Timur Tengah, serta negara-negara Afrika. Dititik ini, Prabowo menekankan bahwa kedaulatan dan kepentingan Indonesia adalah hak yang utama, sehingga Indonesia tidak bisa hanya memihak pada satu kekuatan saja. Melainkan juga akan berkolaborasi dengan berbagai pihak,” pungkas Bamsoet. (*)
Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
3 Komentar