Radar Nusantara, Garut, Jawa Barat – Warga miskin penerima bantuan beras di Kampung Rancakole, Desa Tegallega, Kecamatan Bungbulang, Kab, Garut kena pungutan liar (pungli). Ada 130 keluarga penerima manfaat (KPM), masing-masing diminta membayar Rp 10.000 Untuk transportasi jasa angkut dari desa ke kampung, Sedangkan ongkos transportasi menggunakan jasa angkut mobil colt bak cuman Rp 300.000
Padahal, syarat penerima bantuan cukup membawa foto copy KTP saja. Jika dikumpulkan dari hasil pungli tersebut diperkirakan bisa mencapai kurang lebih Rp 1.300.000.
Informasi yang dihimpun Radarnusantara.my.id, Pembayaran uang Rp 10.000 tersebut menimbulkan pertanyaan di benak penerima manfaat dan warga, Dengan dalih untuk biaya transportasi pengambilan beras dari desa ke kampung dan biaya penyaluran ke keluarga penerima manfaat (KPM). Sangatlah berlebihan karena sisa uang tersebut tidak tau kemana
Memang sebelumnya ada musyawarah antara sesama penerima manfaat, rt/rw dan perangkat desa setempat untuk biaya transportasi daripada di ambil masing-masing sama penerima manfaat lebih baik di ambil pake jasa pengangkut, Agar biaya pengambilan lebih ringan, Dan kesepakatan hasil musyawarah bersama untuk biaya jasa yang di sepakati sebesar Rp. 5.000. Tapi pas datang bantuan ke dua kalinya jadi diminta Rp 10.000. Ujar “S” (56 Tahun) Kemarin Senin 01/04/24
“D” (45 tahun) warga Kelurahan tegallega yang tak lain merupakan salah satu penerima manfaat menuturkan dirinya merasa termudahkan dengan adanya Bantuan Pangan beras ini karena ia sekeluarga tidak harus kesulitan lagi ketika harus mencari beras untuk keperluan keluarganya.
“Alhamdulillah, dengan adanya Bantuan Pangan beras ini saya merasa terbantu sekali karena tidak perlu susah-susah cari beras lagi.”, ucapnya.
Bantuan Pangan Beras ini merupakan salah satu instrumen pemerintah dalam rangka menjaga stabilitas harga beras yang sedikit mengalami kenaikan karena belum masuk musim panen.
Namun dengan adanya pungutan Rp 10.000 yang katanya untuk biaya transportasi dari desa ke kampung (D) merasa keberatan.
Lanjut Baca Ke Halaman 2
Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
7 Komentar