Diani Sadiawati – Tim Transisi otorita IKN (Ketua Koord. Bidang sosial dan pemberdayaan Masyarakat, Kami sangat menyambut dengan yang akan dilakukan oleh tim dibawah UNDP ini, ini mengena sekali untuk dibawa di IKN (Anticipatory Governance). Belum menyasar ke masyarakat asli suku dayak paser, masih daerah transmigran, kita ada pentahapan bahwa ini akan di lakukan bertahap, kita akan melakukannya dulu di daerah sepaku, tetapi kita mulai menyertakan kecamatan2 lain un tuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN.
Kami sangat berharap untuk mendapatkan insight dari masyarakat lokal (suku dayak), informasi dari kecamatan kepada mereka cukup terbatas, lebih banyak di Kutai (dibandingkan di passer/sepaku). Sudah berkomunikasi dengan Dayak Banuak. Ingin menjadi ASN lokal di IKN, sangat terkait dengan perencanaan pemindahan IKN. Mohon Otorita IKN dilibatkan dalam civic engagement, Koordinasi di dalam Otorita IKN perlu dikuatkan.
Aisha dari UNDP menyatakan Ensure representasi dalam perencanaan kebijakan. Kami akan konsultasi berkala dengan Tim Otorita IKN. Kalau ada gaps & challenges yang dapat dikomunikasikan. Apakah sejauh ini ada kolaborasi antara civil society dengan Badan Otorita? Dalam forum apa kami bisa terlibat?
Dalam UU tercantum partisipasi namun umum, Perpres 62 tentang Otorita — membentuk forum, namun setelah harmonisasi, kami memberikan hal yang general agar fleksibel. Ada Deputi Pemberdayaan Masyarakat; lintas sektor. Semangat dan keterbukaan warga untuk menerima IKN bahkan dari masy adat Dayak (Forum Dayak Bersatu). Transparansi perlu diperlihatkan. Forum sudah dibuka di UU dan Perpres. Kita bisa rembug bersama. Pimpinan Otorita yang menangani SDGs paham sisi masyarakat perlu menjadi dasar pengambilan keputusan melalui komunikasi (forum?). Saya langsung jemput bola, namun perlu ada bentuk sistematis agar berkelanjutan. Kami akan bantu mengawal dan channeling/memberikan korelasi dengan stakeholders. Kantor Otorita sedang mencari tempat di Balikpapan/Sepaku. Karena saat ini belum ada Deputi, bisa diskusi dengan Bu Diani.
BACA JUGA : Perjalanan Menuju Pembentukan Tiga Kontestan Dalam Pilpres Kali Ini Tidaklah Sederhana
Irfan Saleh — Bappenas mempertanyakan soal Metodologi: sudah ada kajian dengan PulseLab tentang UMKM, perumusan proses partisipatif — perlu banyak elaborasi dengan ahli untuk mengidentifikasi keterwakilan sudut pandang. Mungkin perlu satu sesi khusus dengan Tim Otorita (Bu Diani). Ada hal yang sudah dibahas sejak awal, Pelibatan masyarakat perlu disinergikan dengan beberapa kegiatan yang sudah seharusnya berjalan di Tim Otorita. Persepsi forest city — apakah sebuah city yang bernuansa forest atau ekosistem forest yang ada city di dalamnya? Dengan tipikal masyarakat yang tinggal di hutan, beda dengan metropolitan yang kota dengan nuansa fisik hutan.
Proses dengan PLJ (Pulse Lab Jakarta), perlu elaborasi dan exercise data untuk melakukan foresight. Bahannya akan kami pelajari lebih lanjut. Wicaksono dari Tim Transisi IKN, Kalau hasil akhir dari studi ini pertengahan tahun depan apakah bisa ada hasil sementara di awal tahun agar bisa memberi masukan ke proses yang sedang berlangsung semakin cepat dan bakalan semakin massif. Proses fisik di lapangan akan berlangsung cepat. Agar bisa bermanfaat dan tidak terlambat, bagus kalau ada interim result early on atau ada diskusi dua arah agar bisa saling memberikan input.
Destri Pratiwi – Bappenas Dit PD usul untuk riset mengenai forest city dapat juga melibatkan Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air, Bappenas sbg pengampu dan mitra dr KLHK. Dit KKSDA sdh menyusun policy brief Forest City, dan saat ini juga sdg difinalkan kajian penyusunan roadmap utk forest city IKN.
Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
