Radar Nusantara, Jakarta – Baru-baru ini organisasi terbesar dan tertua, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) diguncang isu yang tidak mengenakan, dana hibah untuk penyelenggaran UKW sebesar 6 milyar rupiah dari BUMN menjadi bancakan para pengurus organisasi yang selalu diagung-agungkan itu.
Informasinya sekitar 2 milyar lebih dana tidak tersalurkan dengan benar PWI. Jumlah yang cukup fantastis untuk “dikorupsi” berjamaah oleh organisasi yang notabenenya selalu menjadi garda terdepan untuk menyorot KORUPSI, justru melakukan korupsi itu sendiri.
Sebelum berita ini mencuat ke publik, seorang Pakar Pengamat Dunia Kejurnalistikan, Penulis dan juga menjabat sebagai Pemimpin Redaksi di sebuah media online bernama lensafaktadotcom, Rendy Rahmanta Yusri telah membuat suatu narasi tajam yang mengkritik pedas permainan antara Dewan Pers dan PWI ini. Dalam narasinya, Pria lulusan Politeknik Universitas Andalas tersebut mengatakan kalau semua ini hanya drama yang dilakukan antara 2 organisasi yang menjadi kiblat para wartawan itu.
“Sebelum kejadian ini, saya sudah membaca permainan antar mereka (PWI – DP, red)”ujar Rendy saat saat dihuhungi via seluler.
Pria berdarah asli Minang yang kini berdomisili di Bandung itu sebelumnya membuat artikel yang mencengangkan dengan judul “Polemik Ambigu, syahwat Dewan Pers dan Dosa UKW, siapa yang mesti disalahkan”. Artikel yang menyorot perhatian didunia jurnalistik ini sempat membuat heboh dikarenakan dia (rendy) mengirimkan langsung rilisannya melalui WA pribadi kepada pihak Dewan Pers sebagai bentuk protes atas kebijakan-kebijakan Dewan Pers yang dianggapnya mencla-mencle.
BACA JUGA : Perusahaan PERS Tidak Wajib Terdaftar di Dewan PERS, Wartawan Tidak Harus Mengikuti UKW
Dia menambahkan, ” Saya bertanggungjawab atas apa yang saya katakan, terkait isu UKW hanya drama antar mereka”.
Dalam analisanya, Rendy R Yusri yang juga sebagai wakil dari organisasi ikatan wartawan online IWOI untuk daerah Bandung tersebut mengatakan kalau hal ini sudah diprediksi dari sebelum-sebelumnya, oleh karena itu Rendy sering membuat tulisan-tulisan yang mengkritik keras kebijakan-kebijakan dari Dewan Pers.
Menurut informasi, dana bantuan BUMN semula direncanakan untuk tiga tahun berturut-turut, dengan total Rp18 milyar. Namun, akibat dugaan kasus korupsi dan pelanggaran kode perilaku ‘UKW Gate’ ini, bantuan tersebut hanya diberikan untuk tahun ini, yaitu 2024.
Dari total dana CSR BUMN sebesar Rp6 milyar untuk UKW, sebagian besar sudah diambil, mencapai Rp4,6 milyar dalam beberapa termin. Rinciannya mencakup Rp1,8 miliar, Rp1,8 milyar, dan Rp1 milyar.
Lanjut Baca Ke Halaman 2
Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
4 Komentar