Radar Nusantara, Bandung, Jawa Barat – Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia mencatatkan surplus sebesar Rp4,3 triliun pada akhir April 2025. Surplus ini tercapai setelah APBN mengalami defisit di tiga bulan pertama tahun ini. Penerimaan pajak mengalami akselerasi pasca beberapa penyesuaian, termasuk restitusi dan penyesuaian Tarif Efektif Rata-rata (TER) atas pajak penghasilan pegawai (PPh 21).
Postur APBN hingga akhir April 2025 adalah sebagai berikut:
- Pendapatan negara: Rp810,5 triliun (27% dari target)
- Belanja negara: Rp806,2 triliun (22,3% dari pagu)
- Surplus APBN: Rp4,3 triliun (0,02% dari PDB)
Ekonomi Indonesia masih cukup resilien, dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun 2025 mencapai 4,87% year-on-year (yoy). Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,89% yoy, dan sebagian besar sektor ekonomi tumbuh positif.
Inflasi Indonesia masih terkendali pada 1,95% yoy, dan optimisme masyarakat juga terjaga, terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang kembali tumbuh di level 121,7.
APBN akan terus dikelola secara hati-hati namun tetap ekspansif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan memperkuat fondasi ekonomi nasional.