Radar Nusantara, Bandung – Dalam sejarah panjang kepemimpinan Republik Indonesia, ada dua sosok presiden yang perjalanan kariernya menanjak gemilang hingga mencapai posisi tertinggi sebagai Presiden RI Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden ke-8, Prabowo Subianto.
Dua pemimpin ini seakan terikat oleh garis takdir yang serupa: keduanya memikul beban besar bangsa di tengah ujian bencana alam berskala nasional.
Susilo Bambang Yudhoyono, yang dikenal sebagai sosok pemimpin berhati lembut namun tegas dalam kebijakan, mendaki karier panjang di dunia militer dan pemerintahan sebelum ditakdirkan menjadi Presiden RI ke-6.
Pada awal masa pemerintahannya, Indonesia diguncang tragedi yang tak pernah terlupakan: Tsunami Aceh 26 Desember 2004, bencana terbesar dalam sejarah modern Nusantara. Gelombang raksasa menyapu sebagian besar wilayah Aceh dan menelan ratusan ribu nyawa.
Di tengah duka yang melumpuhkan bangsa, SBY berdiri di garis depan menggerakkan pasukan kemanusiaan, memanggil bantuan internasional, dan membangun Aceh kembali dari puing-puing harapan yang hampir padam. Dari tragedi itulah terbit kebangkitan, hingga Aceh berdiri kembali dengan wajah baru.
Dua dekade berlalu, sejarah seakan mengulang garis nasib yang sama.Prabowo Subianto, mantan Danjen Kopassus yang kini menjadi Presiden RI ke-8, baru menapaki awal pemerintahannya ketika Indonesia kembali ditempa ujian besar: Banjir bandang dahsyat di Sumatra. Air bah menerjang tanpa ampun, merendam kota dan desa, menelan korban jiwa, dan merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat.
Di tengah kepanikan dan tangis kehilangan, Prabowo tampil memimpin langsung operasi penanganan bencana menggerakkan bantuan militer, logistik, evakuasi, dan rekonstruksi bagi korban terdampak.Bangsa kembali melihat bagaimana seorang pemimpin diuji bukan pada waktu damai, melainkan saat gelap mencoba meruntuhkan harapan rakyatnya.
Dua presiden, dua masa berbeda, dua bencana besar namun satu pelajaran yang sama:
Pemimpin sejati lahir dari keberanian, empati, dan keteguhan dalam memikul derita rakyat.
Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.













