Radar Nusantara, Surabaya – Sebagai orang tua, pernahkah anda duduk berhadapan dengan anak Anda dalam suasana yang agak formal? Lalu anak tersebut mempresentasikan rencana karier dan cita-cita dengan sistematis dan detail? Di SMA SAIM Surabaya, hal tersebut terjadi pada Sabtu (14/9), dalam acara Future Pathways Day.
Ini merupakan salah satu event dari rangkaian kegiatan bimbingan karier yang dilaksanakan sekolah yang berlokasi di Jl. Keputih Tegal 54 tersebut. Setiap siswa kelas 9 SMA SAIM wajib menyusun proposal hidup dilengkapi dengan data potensi diri, plus-minus yang dimiliki, bakat minat, serta impian yang ingin diraih.
Proposal tersebut dikemas dalam tampilan power point maupun aplikasi Canva. Kemudian mereka presentasikan di hadapan kedua orang tua masing-masing — yang diundang khusus untuk hadir ke sekolah. Maka terlihatlah suasana yang menarik dan agak unik, karena belum lazim dilaksanakan oleh sekolah pada umumnya.
Tampak siswa menjelaskan cita-cita dan langkah-langkah strategis yang akan diambil. Sebagian siswa terlihat berupaya keras untuk meyakinkan orang tuanya dengan menyampaikan argumentasinya. Kemudian beberapa ayah memberikan komentar dan sang ibu juga ikut menyampaikan. Walhasil terjadi dialog intensif antar anggota keluarga tersebut. Untuk memperkuat presentasinya, beberapa siswa mengenakan baju sesuai dengan karier impiannya, misalnya mengenakan baju dokter, baju proyek, hingga berjas dasi ala kaum eksekutif.
“Program bimbingan karier untuk siswa di SM (SMP-SMA) SAIM memang kami prioritaskan, selain pembinaan karakter. Sebab pada akhirnya, yang terpenting memang dua hal itu. Setelah lulus, anak-anak akan membangun karier untuk masa depannya sendiri. Dan untuk sukses harus ditopang dengan karakter yang baik. Jadi dua itu intinya,” kata Direktur SAIM Aziz Badiansyah, M.M.Pd.
Acara presentasi rencana karier tersebut tidaklah berdiri sendiri. Sebelumnya sudah didahului dengan beberapa program terpadu lainnya. Di antaranya siswa mengikuti tes RMIB (Rothwell-Miller Interest Blank) untuk mengukur kecenderungan minatnya terhadap berbagai bidang pekerjaan dan profesi.
Pihak sekolah (guru wali) memantau nilai siswa dan kegiatan yang diminati, serta intensif berkomunikasi dengan orang tua siswa untuk melakukan pengawalan bersama. Siswa juga didorong untuk mengumpulkan portofolio dengan mengikuti lomba atau aktivitas yang dapat mendukung tercapainya karier yang diincar.
Psikolog sekolah SAIM Ust. Meutia Mega Syaputri, S.Psi, M.Psi menjelaskan bahwa SMA SAIM memiliki program magang, satu bulan lamanya. Ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk magang kerja, guna merasakan suasana kerja di bidang yang diminati.
Program Bravery Survival (BS) mendaki gunung hingga berpetualang backpacker ke luar negeri juga dirancang dalam rangka membangun daya juang, ketangguhan mengejar cita, dan menambah wawasan. Demikian juga program entrepreneurship dibuat untuk membangun jiwa wirausaha dan jeli menangkap peluang di tengah kehidupan yang makin kompetitif. (ono)
Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.