Radar Nusantara, Garut, Jawa Barat – Stasiun Kereta Api Kejaksan terletak di Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, berbatasan dengan Lapangan Kejaksan, dirancang oleh arsitek Belanda Pieter Adriaan Jacobus Moojen dan resmi dibuka pada tanggal 3 Juni 1912, berbarengan dengan dibukanya lintas milik SS Cikampek-Cirebon sejauh 137 kilometer.
Eksistensi kereta api Cirebon berkaitan erat dengan bertumbuh dan menjamurnya pabrik gula di sepanjang pantai utara Jawa, mulai dari Semarang hingga Cirebon.
Dikutip dari direktori pariwisata yang dikelola Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pabrik pengolahan tebu pertama kali didirikan pada 1813 di Tegal.
BACA JUGA : Tuan Hola Van Garut & Parakan Salak
Sejak saat itu, produksi gula yang berkembang terus menyebar hingga ke wilayah Cirebon.
Bahkan sebelum politik Tanam Paksa diterapkan pada tahun 1830, Cirebon sudah menjadi salah satu sentra perkebunan gula di Pulau Jawa.
Bangunan Stasiun Cirebon mengadopsi gaya arsitektur lokal dengan pengaruh aliran seni Art Deco. Ciri khas yang menonjol seperti bangunan batu yang berasal dari periode tahun 1900-1920, serta fasad yang simetris dengan bagian tengah bangunan
BACA JUGA : .Jejak Sejarah Raja Thailand Di Curug Dago, Bandung – Jawa Barat
Pada bagian depan dua menara yang ada di stasiun tersebut pernah dipasang tulisan “KAARTJES (karcis)” di sebelah kiri dan “BAGAGE (bagasi)” di sebelah kanan. Itu menunjukkan aktivitas stasiun pada zaman kolonial, di mana pelayanan penumpang dan barang masih dalam satu stasiun, namun dipisahkan oleh dua loket
Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Satu Komentar