Radar Nusantara, Sukabumi, Jawa Barat – Di bawah langit senja yang mulai beranjak menuju malam, Aa Ulil, bocah lima tahun penuh semangat, kembali berlari di jalan aspal Jalur Sukawayana Pasirbadak, Cikakak, Sukabumi. Langkah kecilnya menggema di jalanan, menyatu dengan angin sore yang menyapa wajahnya, Rabu 14 Mei 2025.
Dengan suara khasnya yang riang, ia berseru, “KDM, main ke sini ke Aa Ulil!” mengundang siapapun yang mendengar untuk ikut menikmati keceriaan sore itu. Dengan tawa menggemaskan dan gigi ompongnya yang menambah kelucuannya, Aa Ulil berkata, “Aa Ulil bos aing!”
Bagi Aa Ulil, olahraga bukan sekadar aktivitas fisik. Ia percaya bahwa berlari bukan hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga menghidupkan jiwa. “Olah raga sehat!” serunya penuh keyakinan, menyampaikan pesan sederhana bahwa menjaga kesehatan adalah sesuatu yang menyenangkan.
Di sepanjang jalur Sukawayana Pasirbadak, langkah-langkah kecilnya menjadi saksi kebahagiaan sederhana yang ia ciptakan sendiri. Sore itu bukan hanya tentang berlari, tetapi juga tentang kebebasan, tawa, dan semangat hidup yang mengalir begitu alami. Dari seorang bocah kecil yang tak pernah lelah mengejar mimpinya, tersimpan pelajaran berharga bahwa kebahagiaan dapat ditemukan dalam hal-hal paling sederhana.
Dalam hati kecilnya, Aa Ulil menyimpan sebuah harapan: suatu hari nanti, ia benar-benar bisa bertemu dengan Kang Dedy Mulyadi, sosok yang ia kagumi. Ia membayangkan bisa berbicara langsung, berbagi cerita tentang olahraga, dan merasakan kehangatan dari figur yang selama ini menjadi inspirasinya. Sementara itu, ia terus berlari, menjaga semangatnya, dan menunggu hari itu tiba—hari di mana impiannya menjadi kenyataan.