Ia pun membeberkan,tiang penyangga bagian atas rumahnya sudah tidak ada hanya sisa balok wuwung atas saja, semua ruangan bocor cuma kamar anaknya yang tidak bocor,sehingga ketika hujan lebat seluruh keluarganya berkumpul di satu kamar tersebut.
“Anak saya semuanya 4 orang, yang pertama perempuan sudah memiliki 2 anak balita usia 5 dan 2 tahun disini bersama saya,setelah ditinggal cerai suaminya, anak yang ke dua ikut sama isterinya,sedangkan anak yang ke 3 dan ke 4 masih belum bekerja,”jelasnya.
Saat ditanya adakah perhatian dari pemerintah setempat, Wahid menjawab,bulan kemarin rumahnya sudah dipoto oleh kepala dusun,namun belum ada keterangan jelas sampai saat ini.
Diketahui rumah Abdul Wahid dari depan,ruang kamar,belakang semuanya tidak menggunakan pintu kayu layaknya rumah pada umumnya,hanya menggunakan hordeng kusam bahkan lantainya pun masih beralaskan tanah dengan ditutupi baligo.
Dirinya berharap,kepada pemerintah maupun para dermawan untuk bisa membantu perbaikan rumahnya agar layak dihuni,” Pungkasnya.
Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.