Home / Radar Terkini / Saatnya Pendidikan Di Sekolah Disentuh Budi Pekerti Melalui Sastra

Saatnya Pendidikan Di Sekolah Disentuh Budi Pekerti Melalui Sastra

Pidato DENNY JA dalam Festival Puisi Esai Jakarta di Taman Ismail Marzuki, yang diikuti Sastrawan ASEAN, Desember 2023

Narator itu adalah penulis. Mungkin ia filsuf, ilmuwan, sastrawan, agamawan, penyair, termasuk juga penyair puisi esai.

Hal lain yang dikemukakan Denny untuk memperkuat alasannya bahwa profesi penulis masih dibutuhkan, Dia menceritakan sebuah peristiwa di Finlandia.

Tahun 2023 ini, Finlandia terpilih sebagai negara yang memiliki warga negara paling bahagia sedunia. Sudah enam kali berturut- turut negara ini dipilih oleh PBB.

Denny memberikan penjelasan bahwa salah satu yang membuat warganya bahagia adalah karena kurikulum pendidikannya. Di negara itu, untuk mengajarkan budi pekerti, moralitas, imajinasi, mereka menggunakan sastra. Novel, cerpen, puisi, menjadi medium untuk membuat anak didik berkembang imajinasinya, merasakan dilema moral lewat lewat kisah kisah.

Jadi, kata Denny, sastra di sekolah menjadi masa depan puisi esai. Karena bangunan puisi esai itu memang menggabungkan fakta dan fiksi. Menggabungkan riset dan renungan.

BACA JUGA : Prediksi Intelijen ( Hendropriyono ) Parabowo Gibran Menang Pilpres 2024: Benarkah,!?

“Tak ada yang lebih kuat dari fakta, dari kisah sebenarnya, yang menjadi guru kita. Riset diperlukan untuk mengenali fakta itu. Dan ia dicantumkan dalam catatan kaki.”

Gabungan Fakta dan Fiksi itulah fondasi utama puisi esai.

“Maka kita niatkan. Itulah ruang pengabdian kita selanjutnya. Teman- Teman di daerah, di luar negeri, bersama kita ikhtiarkan agar Puisi Esai Goes to Campus. Puisi Esai Goes To School.” kata Denny.

Halaman: 1 2 3

Tag:

Satu Komentar

Tinggalkan Balasan

Iklan
Iklan