Dalam kesempatan itu, Tomsi menyampaikan pula kondisi terbaru Indeks Perkembangan Harga (IPH) sebagai proksi inflasi pada minggu pertama Maret 2024. Dia menyebutkan berbagai daerah dengan IPH tertinggi, di antaranya Kabupaten Bone Bolango sebesar 10,73 persen dan Kabupaten Musi Rawas Utara sebesar 10,43 persen.
“Berikutnya yang IPH-nya minus, ada Aceh Selatan, OKU Selatan, Kepulauan Yapen, sampai dengan Pegunungan Arfak, saya ucapkan terima kasih dan di sini juga kita lihat bahwa daerah-daerahnya yang minus ini ada di Aceh, Sumsel, Papua, NTT, bahkan ada di Jawa, yaitu di Pati, kemudian di Lampung, di Maluku, Jateng di Grobogan,” ungkapnya.
Dari daerah-daerah dengan kondisi minus tersebut, Tomsi menegaskan daerah-daerah lain harus bisa belajar mendalami langkah pengendalian yang dilakukan. Misalnya dengan mempelajari model distribusi agar pasokan komoditas dapat tersalurkan secara lancar kepada masyarakat.
BACA JUGA : BSKDN Kemendagri Matangkan Pedoman Penyusunan Strategi Kebijakan Bidang Pemerintahan Dalam Negeri
“Kalau dilihat daripada transportasi mungkin kalau bertetanggaan hampir bersamaan, kalau dilihat dari mungkin menanam kenapa kita tidak coba untuk ikut menanam, kalau dilihat daripada distribusi kenapa kita tidak mencoba belajar bagaimana mereka bisa mendapatkan pasokan,” jelasnya.
Di sisi lain, dalam kesempatan itu, Tomsi juga mengucapkan selamat berpuasa bagi umat Islam di seluruh Indonesia. “Saya mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan bagi yang melaksanakannya,” ujarnya.
Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
6 Komentar