Untuk itu peluncuran Geber Si Jumo dan Jamillah dengan perilaku PHBS merupakan solusi terbaik dalam upaya pencegahan dan penanganan.
“Gerakan bersama ini diarahkan untuk menyosialiasaikan agar masyarakat paham dan mengetahui bahwa itu (stunting, DBD, dan TBC) sangat berbahaya,” ujar Herman.
“Jika sudah memiliki pemahaman, maka masyarakat bisa melakukan penanganan bahkan lebih jauh dapat melakukan pencegahan secara mandiri,” ucapnya.
Untuk pencegahan stunting, Herman memaparkan strategi Zero New Stunting dengan dua cara pencegahan pada ibu hamil sebelum kelahiran maupun setelah kelahiran.
“Sebelum kelahiran, ibu hamil harus mendapatkan asupan tablet tambah darah, memeriksakan diri ke tenaga kesehatan minimal enam kali, dan mendapatkan protein hewani,” katanya.
BACA JUGA : Produk Kerajinan Tangan Jabar Ramaikan Expo Dekranas
Setelah kelahiran pada balita usia 0 – 6 bulan, Herman menjelaskan, perlu mendapat Air Susu Ibu (ASI) ekslusif.
Kemudian usia 7- 24 bulan mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dengan mengonsumsi makanan yang berprotein hewani seperti telur, daging, ikan, dan susu.
“Itu saya kira dengan strategi Zero New Stunting dan jurusnya sebelum kelahiran dan setelah kelahiran,” ungkap Herman.
Lanjut Baca Ke Halaman 3
Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
2 Komentar