Radar Nusantara, Purwakarta, (19/5/2024) – Kemanunggalan TNI dan Rakyat (KTR) ternyata bukan sekedar slogan, apalagi isapan jempol belaka. Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-120 Kodim 0619 Purwakarta, dibawah pimpinan Letkol Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila benar-benar telah menyatu, dicintai dan mencintai masyarakat, tempat mereka melaksanakan kegiatan. Meskipun program TMMD di desa Gurudug, Kecamatan Pondok Salam, Kabupaten Purwakarta baru berjalan 10 hari, namun TNI telah menyatu, berpadu dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat desa Gurudug. Purwakarta, 17 Mei 2024.
Teriknya mentari di lapangan sepak bola desa Gurudug Jum’at siang, tidak menyurutkan semangat prajurit dan masyarakat untuk mengikuti lomba memasak sekaligus makan bersama alias Ngaliwet. Prajurit yang terlibat dalam Satuan Tugas TMMD, diuji oleh Dansatgas, seberapa dekat hubungan mereka dengan masyarakat setelah berbaur selama seminggu.
“Seperti yang disampaikan oleh Bapak Panglima Kodam beberapa hari lalu, pekerjaan fisik bukanlah hal utama dari pelaksanaan TMMD ini. Memang benar bahwa kita membangun, berbuat, melaksanakan kegiatan yang nantinya akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Namun, yang utama adalah, bagaimana terciptanya Kemanunggalan TNI dan Rakyat (KTR). Karena itu, saya pengen liat buktinya. Rekan-rekan selama ini, di jam-jam istirahat, apakah sekedar istirahat atau berbaur dengan masyarakat untuk menjalin komunikasi, membangun hubungan baik, menanamkan rasa nasionalisme, cinta tanah air dan sebagainya. Kita buktikan dengan kegiatan hiburan bersama, sambil melaksanakan aksi sosial berupa pelayanan kesehatan,” ucap Ardy si Raja Aibon Kogila saat brief sekaligus evaluasi dengan anak buahnya pada tanggal hari Selasa, 14 Mei 2024.
Benar saja. Ternyata, kehadiran TNI dari Satuan jajaran Kodam III Siliwangi di desa Gurudug memberikan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat. Meskipun tidak terlihat, namun para prajurit setiap harinya selalu berusaha memberikan manfaat kehadirannya bagi masyarakat setempat. Mereka berolahraga bersama, mengikuti kegiatan-kegiatan malam di desa, ngopi bersama, nongkrong dengan warga, sambil menanamkan rasa kebanggaan dan rasa Cinta Tanah Air. Para prajurit sangat menyadari bahwa mereka dilibatkan dalam kegiatan TMMD, bukan sekedar untuk bekerja merehab rumah tidak layak huni (Rutilahu), memperbaiki sarana Ibadah, membuat bak penampungan air, mengaduk semen untuk perbaikan jalan atau kegiatan-kegiatan lain yang terlihat secara fisik. Namun, mereka menjalan tugasnya sebagai Tentara Rakyat, Tentara Nasional dan Tentara Profesional, dengan mengamalkan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI.
Jum’at siang, beberapa saat setelah kaum Adam menunaikan ibadah shalat Jum’at di masjid Darul Muttaqin desa Gurudug, masyarakat mulai bergerak, berjalan menanjak menuju lapangan sepak bola. Ada yang berboncengan dengan sepeda motor, namun sebagian besar mereka berjalan kaki. Sekitar jam 2 siang, kaum Hawa dan anak-anak mendominasi pinggir barat lapangan sepak bola. Prajurit dan bapak-bapak menyiapkan perapian untuk memasak nasi, laum dan sayur. Ada juga prajurit yang nimbrung bersama ibu-ibu, mengolah resep masakan menjadi sajian makanan yang siap dilombakan. Canda dan tawa menghiasi suasana siang itu, menunjukkan betapa akrabnya para Prajurit Siliwangi dengan masyarakat. Mereka membaur jadi satu, namun terpisah dalam 5 kelompok yang siap menunjukkan dirinya sebagai yang paling jagoan. Mulai dari Dusun 1 sampai 4, serta 1 kelompok ibu-ibu PKK. Kelima kelompok ini, juga beranggotakan para prajurit Siliwangi, yang mana berjuang keras agar kelompoknya menang lomba. Maklum saja, pemenang akan dinilai bukan hanya karena masakannya. Namun keakraban, kelompok yang paling ramai dan heboh, paling kompak, serta yel-yel paling semangat akan menjadi pemenangnya. Pastinya, Raja Aibon sudah menyiapkan hadiah untuk mereka.
“Inilah wujud kebersamaan kami dengan masyarakat, dimana tujuan dari pelaksanaan TMMD bukan hanya sekedar soal fisik, tetapi bagaimana menunjukkan Kemanunggalan TNI dengan Rakyat. Baru satu minggu lebih kita berjalan, beginilah tanggapan masyarakat terhadap apa yang kami lakukan. Karena tidak hanya bekerja secara fisik, baik di jalan, kemudian di pembangunan rehab Musholla, Rutilahu, bak penampungan air. Tapi, disela-sela waktu yang ada, rekan-rekan kami melaksanakan kegiatan anjangsana, komunikasi sosial dengan masyarakat. Bagaimana menyelami masyarakat, sehingga benar-benar terasa banget kami dengan masyarakat itu sudah seperti keluarga yang hubungannya sangat lama. Jadi, salah satu acara yang kami laksanakan hari ini, saya hanya mencoba memberikan stimulus, kita berlomba ngeliwet, sebenernya untuk bersama-sama saja antar dusun. Dari memasaknya sampai nanti makan bersama-samanya, kelompoknya Tentara dengan membawa warga dari dusun masing masing, sehingga terlaksanalah kegitan seperti hari ini,” ucap Letkol Inf Ardiansyah.
“Semangat banget hubungannya antara warga desa Gerudug, dari 4 dusun dengan TNI dan juga Polri yang ada disini. Luar biasa. Harapan kami, kegiatan ini akan bisa kami laksanakan dengan baik, terjadi Kemanunggalan TNI dengan Rakyat, sehingga tujuan akhir dan tujuan utama pelaksanaan TMMD dapat tercapai. Luar biasa, sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Panglima Kodam beberapa hari yang lalu, kami melaksanakan dengan baik sesuai dengan arahan dari beliau. Terima kasih. Siliwangi, Tetap Semangat,” lanjut si Raja Aibon, Dansatgas TMMD.
Dibawah tenda hijau khas TNI AD, tenaga kesehatan dari Rumkitban pimpinan Lettu CKM dr. Sry, bersama dengan paramedis dari Puskesmas, dengan senyuman ramah melayani masyarakat yang mengantri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Senang sekali Pak. Kita jadi mudah berobatnya. Soalnya, Puskesmas cukup jauh. Ini anak saya demam sudah beberapa hari. Alhamdulillah hari ini enggak perlu jauh-jauh,” jawab salah satu ibu, sambil menunjukkan obat dan menggendong anaknya kepada Ardy si Raja Aibon Kogila.
Lanjut Baca Ke Halaman 2
Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.