Pada lomba kali ini para peserta dibekali lonceng kecil, tujuannya untuk menghindari dari gangguan binatang buas yang masih banyak terdapat di TNGC.
Peserta juga wajib mengikuti petunjuk mengingat beberapa jalur yang dilalui agak curam hingga ke bibir kawah.
“Ini bukan kegiatan pertama kami, namun memang jalurnya baru mengikuti rute pendakian di Gunung Ciremai,” jelas Asep.
Ia menuturkan, kegiatan ini untuk memberikan ruang bagi pecinta olahraga lari baik jarak jauh dan jarak dekat, sekaligus bagi pecinta alam.
Apalagi menurutnya, jalur lomba sangat menarik dengan berbagai pemandangan alam kawasan Ciremai yang eksotis.
BACA JUGA : HARSIARDA 2024, Sekda Herman: Penyiaran Berkeadilan bagi Seluruh Lapisan Masyarakat
“Membudayakan olahraga di masyarakat, sport tourism, menyosialisasikan pemeliharaan kawasan Gunung Ciremai, tentunya sekaligus mendatangkan wisatawan ke Jawa Barat,” tegasnya.
Salah satu peserta maraton, Ruth Theresia mengungkapkan, dirinya sudah sering mengikuti olahraga trail run. Melalui ajang ini, selain berolahraga, juga untuk menikmati pemandangan alam bukit atau gunung.
“Sangat menyegarkan jika lari di pegunungan dan rute di TNGC, juga amat menantang untuk ditaklukkan,” ungkap Ruth.
Sendi
Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Satu Komentar