“Kalau investment asing sudah banyak yang MoU, sedang berproses sejak Juli tahun lalu. Tapi karena KPBU itu kan butuh approval dari Bappenas, PUPR, terutama Kemenkeu karena skemanya KPBU.
Dan mudah-mudahan bulan 10 ini sudah bisa groundbreaking sebagian,” terangnya.
Rusmin mengaku dirinya sangat getol mempromosikan IKN ke beberapa investor dari berbagai negara, misalnya Malaysia, Filipina, China, bahan Rusia.
Tak hanya itu, ada juga pengusaha dalam negeri yang tertarik untuk membangun kantor pusat untuk memindahkan bisnis mereka ke IKN.
BACA JUGA : Ada IKN Dalam Target Kerja Sama Jepang Dengan Indonesia
Rusmin juga mengatakan berbagai bidang yang diminati oleh para calon investor. Beberapa di antaranya adalah hotel, lifestyle mall, dan perkantoran dengan skema direct investment alias beli lahan dan bangun.
“Investasi asing lain yang sudah duluan berproses sejak tahun lalu adalah skema KPBU terutama dari Malaysia, yang mana mereka adalah anggota FIABCI ASIA PACIFIC, yang mana saya sendiri adalah President Regional-nya,” ujarnya.
Sebagai informasi, saat ini jumlah Letter of Intent (LoI) atau surat minat investasi yang masuk ke IKN sudah mencapai 407 surat. Investor-investor tersebut tidak hanya berasal dari luar negeri tetapi juga dalam negeri.
Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.