Radar Nusantara, Kudus – Hari ini merupakan momentum yang tepat untuk Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kudus melaksanakan perkaderan khusus yang ada di ikatan mahasiswa muhammadiyah (IMM) yaitu pelatihan instruktur dasar. Tanggal 9-13 Juli 2025 M, 14 – 18 Muharram 1447 H, bertempat di Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU), acara tersebut dilaksanakan.
Ketua umum PC IMM Kudus Agus jayanto, S.Pd menyampaikan bahwa perkaderan itu never job ending dikutip dalam buku Tak sekedar merah. Maksudnya adalah perkaderan didalam organisasi itu tidak boleh berhenti jika perkaderan berhenti maka selesailah organisasi. Dalam perkaderan di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) salah satu elemen yang terpenting adalah instruktur. Karna instruktur lah yang membina, mendidik dan membimbing selama proses perkaderan berlangsung semoga lewat pelatihan instruktur dasar ini lahir instruktur handal dan mumpuni untuk menunjang keberlangsungan ikatan, pungkasnya.
Bupati Kudus Dr. Sam’ani Intakoris menyampaikan bahwa pelatihan instruktur yang dilaksanakan oleh PC IMM Kudus adalah pelatihan yang bagus untuk anak-anak muda dizaman sekarang, karna disinilah teman-teman semua bisa merawat jaringan, menjalin ukhuwah dan berproses lewat ikatan mahasiswa muhammadiyah (IMM). Selamat dan sukses pelatihan instruktur dasar nasional pimpinan cabang ikatan mahasiswa muhammadiyah kabupaten kudus semoga memunculkan instruktur yang handal dan mumpuni, pungkasnya.
Selanjutnya acara dibuka oleh Bupati Kabupaten Kudus Dr. Sam’ani Intakoris.
Bapak Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus Edy Susanto, M. Kes, menyampaikan bahwa kader adalah seseorang yang siap berjuang menghidup-hidupi organisasi, harapannya temen-temen yang mengikuti pelatihan ini bisa berperan aktif dalam roda perkaderan organisasi. Kemudian bapak rektor Universitas Muhammadiyah Kudus menyampaikan bahwa ada suatu gagasan yang dapat diterapkan yaitu gusjigang. Merupakan falsafah hidup seorang ulama dikenal sebagai walisongo beliau adalah sunan kudus. Nilai yang diajarkanya dinamai GUSJIGANG. Nilai atau falsafah hidup tersebut dibuat untuk membantu masyarakat terutama masyarakat saat itu tahu bagaimana dalam betindak, berfikir dan survive dalam menjalani kehidupan. Akronim dari GUSJIGANG sendiri ialah BAgus ngaJI daGANG yang memiliki beberapa makna tersendiri dalam setiap kata tersebut, pungkasnya.
Abdul Afif Amirullah, M. Psi selaku perwakilan Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jawa Tengah menyampaikan bahwa pelatihan instruktur ini penting untuk dilaksanakan karna disinilah momentum untuk memunculkan instruktur yang handal dan mumpuni untuk membina proses kaderisasi didalam ikatan mahasiswa muhammadiyah (IMM), pungkasnya.
Selanjutnya disuguhkan dengan penampilan tari dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus kemudian disambung dengan proses penyerahan peserta dari panitia pelaksana kapada instruktur madya jawa tengah
Ayahanda Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus Bapak Nurmuslikan, S. Sos menyampaikan bahwa selayaknya seorang ayah kepada anaknya mengutip dari Al-quran yaitu nasehat luqman kepada anaknya yang pertama jangan membiarkan maksiat sekecil apapun itu. Cegah dengan tangan, rubah dengan ucapan, benci dengan hati itulah selemah-lemahnya iman. Nasehat kedua jangan tinggalkan solat, kader-kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) harus bisa menjaga solat lima waktu. Nasehat ketiga adalah sabar apapun kondisinya dalam dinamika beroganisasi teman-teman harus bisa sabar agar tidak salah dalam menyikapi persoalan, pungkasnya.
Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.