Home / Radar Terkini / TOPAZ, Bibit Sawit Unggul dari Asian AGRI, Andalan Petani Kelapa Sawit

TOPAZ, Bibit Sawit Unggul dari Asian AGRI, Andalan Petani Kelapa Sawit

TOPAZ, Bibit Sawit Unggul dari Asian AGRI, Andalan Petani Kelapa Sawit

Pada kesempatan yang sama hadir pula dua perwakilan petani kelapa sawit di bawah naungan Asian Agri turut memberikan testimoni tersendiri terkait performa bibit unggul Topaz. Pertama ada Ketua KUD Bhakti Mandiri, Sukron yang berlokasi di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Kerinci Kanan, Siak, Riau, dan Radius yang merupakan salah satu petani swadaya Asian Agri dari Desa Sotol, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Sukron menjelaskan bahwa dia sebelumnya belajar cara berkebun kelapa sawit dari orang tuanya yang ikut Perkebunan Inti Rakyat (PIR-trans) dari pemerintah di tahun 1980-an. Disitulah saya mengetahui bahwa perkebunan kelapa sawit dapat merubah perekonomian keluarga kami menjadi lebih baik. Oleh karena itu lah saya dapat menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Informatika di Malikulsaleh di Aceh.” Jelasnya.

Kemudian ia menceritakan bagaimana usaha yang Ia lakukan setelah menyelesaikan pendidikan di Aceh, “Saya kembali ke desa saya dan menjadi petani kelapa sawit, dan saat ini saya menjadi Ketua KUD Bakti Mandiri. Sebelumnya, saya melihat KUD di Desa Bukit Harapan memiliki potensi berkembang lebih, salah satunya dengan program replanting. Untuk itu saya bermitra dengan Asian Agri untuk replanting. Tahap pertama replanting yang kami ikuti untuk kebun kami seluas 386 hektar, kemudian untuk tahap kedua rencananya 200 hektar. Dan salah satu kebun yang sudah replanting, saya menggunakan Bibit Topaz.”

Ia juga menjelaskan bahwa melalui program kemitraan dengan Asian Agri memudahkannya dan anggotanya untuk mendapatkan akses bibit unggul Topaz. “Saat ini kami telah menanam bibit Topaz dan saya sangat puas, pada saat ini usia tanaman sudah berumur 43 bulan setelah tanam. Dari hasil panen usia 30 bulan, kami sudah mendapatkan produksi rata-rata 1,6 ton/ hektar/ bulan. Dari hasil ini, kami gunakan untuk membantu pembiayaan pembangunan kebun kelapa sawit untuk program replanting, sehingga kami dapat mengurangi beban pinjaman ke bank.”

Kemudian Radius, salah satu petani swadaya mitra Asian Agri menjelaskan “Saya sudah menggunakan Bibit Topaz sejak tahun 2012, dimana dulu saya bertemu dengan salah satu tim Asian Agri yang mengenalkan bibit tersebut. Pada saat itu, saya langsung membeli Bibit Topaz. Sejak saya menanam bibit Topaz, saya selalu mendapat pendampingan dari Perusahaan agar hasil panen saya dapat mencapai potensi maksimal. Saat ini kebun saya sudah dapat berbuah dengan bagus dan saya puas, karena dari umur 4 tahun saya sudah mendapatkan hasil sebanyak 2,5 ton/ hektar/ bulan.” Ia juga menjelaskan bahwa saat ini, tanaman di atas umur 6 tahun dapat berproduksi sebesar 3 hingga 3,5 ton/ hektar/ bulan

BACA JUGA : Sinergitas Babinsa dan Babinkamtibmas Sawit Jaga Ketertiban Bulan Suci Ramadhan

Tentang Asian Agri
Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan mempekerjakan lebih dari 20.000 orang.

Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.

Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil). Saat ini perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta perkebunan petani plasma di Provinsi

Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant – Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi,pungkas Lidya Veronica


Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Halaman: 1 2

Tag:

Tinggalkan Balasan

Iklan
Iklan

Eksplorasi konten lain dari Radar Nusantara

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca