“Kalau impor kan biasa, karena memang kerja sama antara Malaysia dan Indonesia dan itu nanti ada peraturannya, ketentuannya harus ditempuh.
Nanti kapan-kapan kita juga yang nanti ekspor ke mereka, kita lagi transmisi,” pungkas Adi.
Berdasarkan data Kementerian ESDM yang tercantum dalam Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2023, Indonesia tercatat masih mengimpor listrik dari Malaysia pada 2023 sebesar 892,92 giga watt per hour (GWh).
BACA JUGA : Dukung Penggunaan Energi Ramah Lingkungan, PLN-KLHK Resmikan SPKLU Hingga Konvoi Motor Listrik
Realisasi impor listrik dari Malaysia pada 2023 melonjak dari tahun 2022 yang sebesar 797,38 GWh, namun masih lebih rendah dibandingkan realisasi tahun 2021 yang menembus 972,73 GWh.
Adapun listrik tersebut berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang diekspor oleh Sarawak Energy Berhad, BUMN Malaysia yang bergerak di sektor ketenagalistrikan.